Close Menu
TerasquTerasqu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    Terbaru

    Dari Mitos Kuno hingga AI Modern: Sejarah Singkat AI

    2 Jun 2025
    7.0

    Tiada Lagi Kabut di Kampung Ndat

    25 Feb 2025
    6.1

    Rahasia Permata Amethyst Ungu

    25 Feb 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    TerasquTerasqu
    Facebook Instagram WhatsApp
    • Beranda
    • Fiksi
      • Cerpen
    • Nonfiksi
      • Kebahasaan
        • Ejaan
        • Tata Bahasa
        • Kesalahan Berbahasa
      • Artikel Umum
      • Penulisan Kreatif
      • Opini
      • Reviu
      • Bulir Bernas
    • Segmen Khusus
      • Ronce
      • Proses Kreatif
      • Fakta Unik
      • Senarai Kata
    • Kamus Istilah
    • Daftar
    • Login
    TerasquTerasqu
    • Daftar
    • Login
    Home»Ronce»#3: Octopus Writing
    Ronce

    #3: Octopus Writing

    TerasquTerasqu9 Des 20244 Menit Baca4
    #3: Octopus Writing
    Ronce #3: Octopus Writing
    Bagikan
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link

    Menyampaikan ide-ide sederhana dalam kalimat-kalimat sederhana itu sulit, apalagi menyampaikan ide-ide yang rumit dalam kalimat-kalimat sederhana. Bahkan, informasi yang mestinya bisa disampaikan dengan jernih dalam kalimat-kalimat sederhana pun bisa menjadi keruh. Salah satu sebab utamanya adalah keinginan penulis menyampaikan terlalu banyak informasi sekaligus tetapi gagal menatanya dengan baik.

    Banyak penulis terjebak dalam anggapan bahwa semakin kompleks kalimat yang digunakan, semakin berbobot pula tulisan mereka. Ini adalah kesalahpahaman yang sering terjadi. Kenyataannya, pembaca lebih menghargai tulisan yang langsung ke inti, tanpa bertele-tele atau terlalu banyak elemen yang bertumpuk dalam satu kalimat. Kejelasan bukan berarti dangkal, justru sebaliknya, menyampaikan ide yang kompleks dalam bentuk yang sederhana menuntut kecermatan berpikir yang tinggi.

    Dua tulisan yang lalu (Ronce #1 dan Ronce #2) membahas ketidakrapian penataan informasi dalam kalimat. Ketika kita tidak dapat menata informasi dalam kalimat (atau paragraf) dengan rapi, kalimat yang kita susun akan menjadi seperti gurita yang digelapkan oleh tintanya sendiri. Inilah yang disebut dengan octopus writing.

    Daftar Isi

    Toggle
    • Apa Itu Octopus Writing?
    • Dampak Octopus Writing terhadap Pembaca
    • Menghindari Octopus Writing: Prinsip-Prinsip Penulisan Efektif
    • Kesimpulan

    Apa Itu Octopus Writing?

    Octopus writing adalah penulisan yang menjejalkan informasi ke dalam sebuah kalimat tanpa mengorganisasikannya dengan rapi. Hasilnya, pembaca kesulitan menangkap gagasan utama karena informasi yang bersaing di dalam kalimat saling bertubrukan. Seperti gurita yang mengeluarkan tinta dan membuat air sekitarnya menjadi gelap, octopus writing justru mengaburkan pesan yang ingin disampaikan.

    Pada Ronce #1 kita membahas kalimat berikut:

    Perempuan yang baru kemarin kembali setelah lima belas tahun merantau itu bersimpuh dan terisak-isak sambil memeluk batu nisan di sebuah makam yang masih basah.

    Kalimat di atas adalah contoh sederhana octopus writing. Pewatas “yang baru kemarin kembali setelah lima belas tahun merantau” justru mengeruhkan informasi yang disampaikan kalimat. Kita memperjelas pesan kalimat di atas dengan menata informasinya menjadi paragraf berikut:

    Perempuan itu bersimpuh dan terisak-isak sambil memeluk batu nisan di sebuah makam yang masih basah. Baru kemarin dia kembali setelah lima belas tahun merantau.

    Keterangan pewatas subjek pada kalimat sebelumnya kita tulis sebagai kalimat tersendiri sesudah kalimat pertama.

    Menyampaikan pesan-pesan rumit dengan kalimat yang rumit adalah buruk dan menyampaikan pesan-pesan sederhana dengan kalimat yang rumit tentu jauh lebih buruk. Perhatikan dua paragraf berikut:

    Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) adalah standar upah minimum yang terdiri dari upah pokok bulanan termasuk tunjangan tetap, seperti uang makan, transport, tunjangan kesehatan, asuransi, dan lain-lain yang diterima pegawai atau karyawan di sebuah badan usaha yang mencakup daerah tingkat kabupaten atau kota dan penetapannya dilakukan oleh gubernur meski pembahasannya diusulkan oleh walikota atau bupati dengan UMP sebagai acuan.

    Cobalah Anda perbaiki kalimat-kalimat di atas agar gagasan yang ingin disampaikan lebih mnudah dicerna pembaca.

    Dampak Octopus Writing terhadap Pembaca

    Mengapa kita harus menghindari octopus writing? Berikut beberapa alasannya:

    1. Menyulitkan pemahaman pembaca
      Kalimat yang terlalu panjang membuat pembaca kelelahan sebelum mencapai inti pesan. Informasi utama justru tenggelam dalam detail yang tidak tertata.
    2. Mengurangi efektivitas pesan
      Tulisan yang tidak jelas membuat pembaca kehilangan minat. Jika pembaca harus membaca ulang sebuah kalimat beberapa kali agar bisa memahaminya, maka tulisan tersebut telah gagal menyampaikan pesan dengan efektif.
    3. Membuat pembaca kehilangan fokus
      Ketika sebuah kalimat terlalu panjang dengan banyak anak kalimat, pembaca bisa lupa apa yang sedang dibahas di awal sebelum sampai di akhir kalimat.

    Menghindari Octopus Writing: Prinsip-Prinsip Penulisan Efektif

    Untuk menghindari octopus writing, ada beberapa prinsip dasar yang bisa diterapkan:

    1. Gunakan kalimat pendek dan langsung ke poin utama
      Jika satu kalimat memiliki lebih dari satu gagasan utama, pertimbangkan untuk memecahnya menjadi beberapa kalimat terpisah.
    2. Hindari anak kalimat yang tidak perlu
      Jangan menyisipkan terlalu banyak keterangan yang justru membingungkan pembaca. Jika suatu detail tidak terlalu penting untuk pemahaman utama, lebih baik dihilangkan atau dipindahkan ke kalimat lain.
    3. Gunakan struktur kalimat yang jelas dan mudah dipahami
      Pastikan setiap kalimat memiliki subjek dan predikat yang jelas. Hindari struktur yang rumit dengan banyak klausa yang saling bertumpuk.
    4. Baca ulang tulisanmu dengan perspektif pembaca
      Setelah menulis, cobalah membaca ulang dengan sudut pandang seorang pembaca. Jika kalimat terasa membingungkan atau terlalu panjang, ubahlah agar lebih sederhana.
    5. Gunakan paragraf dengan struktur yang baik
      Jangan ragu untuk memisahkan ide-ide menjadi paragraf yang lebih pendek dan padat. Ini tidak hanya meningkatkan keterbacaan, tetapi juga membantu pembaca memahami hubungan antargagasan dengan lebih baik.

    Kesimpulan

    Kita tidak perlu pendapat penulis ahli untuk mengetahui bahwa pembaca lebih mudah memahami kata dan frasa yang pendek, kalimat yang sederhana, bahkan dalam penyampaian pesan yang paling rumit sekalipun. Kita sebagai pembaca merasakan sendiri hal itu.

    Meskipun demikian, perlu diingat bahwa tulisan yang efektif bukan hanya tentang panjang pendeknya kalimat. Yang lebih penting adalah tekad penulis untuk menyampaikan informasi dengan jelas. Kejelasan bukan sekadar teknik, tetapi juga hasil dari kerja keras penelitian, pemikiran kritis, dan pemahaman yang mendalam terhadap pesan yang ingin disampaikan.

    Akan tetapi, tekad untuk menginformasikan itu tidak bisa berdiri sendiri. Ia mesti didukung kerja keras penelitian, pemikiran kritis, dan penulisan yang jernih. Penulis tidak dapat menyampaikan pesan dengan tepat sampai pesan itu jelas di benaknya sendiri. Hanya setelah pesannya jelas baginya sendirilah penulis bisa menyampaikan dengan jelas kepada pembaca: “Inilah pesannya.”

    Octopus Writing
    Bagikan Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link
    Tulisan Sebelumnya#2: Perkuat Kalimat dengan Menyebar Informasi ke Kanan
    Tulisan Berikutnya 100 Triliun Puisi Karya Raymond Queneau: Sastra Kombinatronik yang Tak Akan Selesai Kamu Baca

    Artikel Terkait

    Ronce

    #2: Perkuat Kalimat dengan Menyebar Informasi ke Kanan

    8 Des 2024
    Ronce

    #1: Perkuat Kalimat dengan Ikatan Subjek+Predikat

    7 Des 2024

    Kuot Hari Ini

    Segala sesuatu yang telah dilakukan, dipikirkan, diperoleh atau dialami oleh umat manusia, semuanya tersimpan dalam pengawetan ajaib di halaman-halaman buku.Thomas Carlyle
    » kuot lainnya (random)
    Terpopuler
    Senarai Kata

    2.000+ Kata Serapan dari Bahasa Arab: Daftar Lengkap

    TerasquTerasqu27 Sep 2024
    Kesalahan Berbahasa

    10 Kesalahan Berbahasa yang Tidak Disadari Tetapi Perlu Dihindari

    TerasquTerasqu28 Sep 2024
    #MdAFeb2025

    Gelang perak hipnotis.

    Fubao 24Fubao 2419 Feb 2025
    Penulisan Kreatif

    Cara Menggambarkan Orang Bernapas: 7 Teknik Efektif untuk Deskripsi yang Realistis

    TerasquTerasqu18 Okt 2024
    Senarai Kata

    30 Kata Serapan dari Bahasa Belanda yang Masih Kita Gunakan Sehari-hari

    TerasquTerasqu1 Okt 2024
    Terbaru
    Reviu

    Dari Mitos Kuno hingga AI Modern: Sejarah Singkat AI

    Matari WekaMatari Weka2 Jun 2025

    Beberapa waktu belakangan ini, di linimasa Facebook saya sering lewat pembahasan atau tanggapan para penulis…

    7.0

    Tiada Lagi Kabut di Kampung Ndat

    25 Feb 2025
    6.1

    Rahasia Permata Amethyst Ungu

    25 Feb 2025
    7.0

    Kisah Iblis yang Patah Hati

    24 Feb 2025
    6.8

    Harta Karun di Pemukiman Lebak Jero

    24 Feb 2025
    Terasqu
    Facebook Instagram WhatsApp
    • Tentang Kami
    • Kontak Kami
    • Syarat & Ketentuan
    • Kebijakan Privasi
    • Penyangkalan
    © 2025 Terasqu.com

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.